Jan 18, 2012

[2] Rentak 106

Pernah suatu hari aku duduk di tepi katil memikirkan liku liku hidup yang masih kabur. Memandang dinding kosong tiba tiba terfikirkan bagaimana kalau tiba tiba ada seorang janda manis mengetuk pintu bilik lalu masuk tanpa dijemput. Dia datang duduk disisi sebelum mengenalkan diri sebagai seorang balu yang baru kehilangan suami yang pergi menghadap Illahi pada suatu pagi. Katanya suamiku meninggalkan sedikit harta untuk mu dan aku dengan syarat kita menikah sebelum matahari terbenam hari ini. Dipendekkan cerita, aku dan dia menikah lalu kini masing masing sedang tersipu sipu di atas ranjang. Hampir hampir saja bibirku menyentuh pipinya apabila tiba tiba dia menyanyi,


"janganlah suka dik makan ketimun
ketimun itu banyak getahnya 
janganlah suka dik duduk melamun 
melamun itu banyak susahnya" 

 aku masih di katil, seorang diri dengan suara Jay Wijayanto masih terngiang-ngiang di telinga. 

pak ketipak ketipung 
suara gendang bertalu-talu 
serentak hati bingung 
dalam hati siapa tahu

2 comments: